Example floating
POLITIK & BIROKRASI

Bunda SWH Refleksi 498 Tahun Indramayu : Menjaga Pangan dan Budaya, Jalan Menuju Indramayu Sejahtera

997
×

Bunda SWH Refleksi 498 Tahun Indramayu : Menjaga Pangan dan Budaya, Jalan Menuju Indramayu Sejahtera

Sebarkan artikel ini
Example 970 x200

Indramayu # Hari Jadi ke-498 Kabupaten Indramayu bukan sekadar perayaan sejarah, tetapi cermin perjalanan panjang masyarakatnya dalam menjaga pangan, merawat budaya, dan membangun kesejahteraan bersama. Semangat “Wong Reang Bebarengan Beberes Indramayu” menjadi pengikat kebersamaan seluruh elemen daerah untuk terus menata masa depan yang lebih baik.

Tahun ini, peringatan Hari Jadi Indramayu mengusung tema “Menjaga Pangan, Merawat Budaya, dan Membangun Sejahtera.” Tema tersebut mencerminkan tekad bersama untuk menjaga kekuatan daerah sebagai lumbung pangan nasional, melestarikan nilai-nilai budaya lokal, serta menata kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan.

Di bawah kepemimpinan Bupati Lucky Hakim dan Wakil Bupati Syaefudin yang baru delapan bulan menjabat, geliat perubahan mulai terasa di berbagai sektor, meski masih dalam tahap awal. Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi Partai NasDem, Hj. Sri Wahyuni Utami Herman, yang akrab disapa Bunda SWH, menilai peringatan hari jadi kali ini harus dijadikan ruang refleksi bersama, bukan sekadar ajang evaluasi atau kritik yang terburu-buru.

“Delapan bulan itu waktu yang sangat singkat untuk menilai hasil kerja pemerintahan. Namun, arah perbaikan sudah tampak, terutama dalam penataan birokrasi dan pelayanan publik,” ujarnya, Selasa(7/10/2025).

Menurut Bunda SWH, langkah Bupati Lucky dalam mengisi kekosongan jabatan eselon di lingkungan Pemkab Indramayu merupakan langkah strategis dan berani. Dengan birokrasi yang semakin lengkap, pelayanan publik pun mulai berjalan lebih efektif.

“Kini struktur pemerintahan sudah mulai rapi, komunikasi antar-instansi lebih solid. Ini pondasi penting untuk mendorong percepatan pembangunan di berbagai bidang,” terangnya ke iqronews.click

Ia juga menyoroti sektor ekonomi yang menunjukkan tanda kebangkitan. Proses perizinan yang lebih cepat dan terbuka menjadi daya tarik tersendiri bagi investor yang ingin menanamkan modalnya di Indramayu.

“Beberapa industri baru mulai tumbuh, dan yang paling penting, penyerapan tenaga kerja lokal meningkat. Ini sinyal positif bahwa arah kebijakan daerah mulai menyentuh kebutuhan masyarakat,” tambahnya.

Dari sektor pertanian, Indramayu tetap menunjukkan ketangguhannya sebagai lumbung pangan nasional. Hasil panen yang stabil di berbagai wilayah membuktikan bahwa petani tetap menjadi tulang punggung ekonomi daerah. Sementara itu, di bidang kebudayaan, berbagai kegiatan seni tradisi turut digelar dalam rangka memperkuat identitas lokal dan mempererat rasa kebersamaan antarwarga.

“Menjaga pangan berarti memastikan kesejahteraan petani, dan merawat budaya berarti menjaga jati diri Indramayu. Dua hal ini menjadi dasar untuk membangun kesejahteraan yang berkelanjutan,” tegas Bunda SWH.

Ia juga mengapresiasi geliat ekonomi di pusat kota yang semakin hidup, dengan hadirnya Mal Indramayu dan kawasan bisnis baru sebagai simbol dinamika perdagangan yang tumbuh pesat. Bunda SWH berharap semangat “Wong Reang Bebarengan Beberes Indramayu” terus menjadi inspirasi dalam menata masa depan daerah.

“Refleksi hari jadi ini hendaknya menjadi momentum untuk memperkuat kolaborasi. Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri tanpa dukungan masyarakat. Kita harus bersatu, gotong royong membangun Indramayu yang lebih baik,” pesannya.

Peringatan Hari Jadi ke-498 Indramayu menjadi pengingat bahwa membangun daerah bukan sekadar kerja cepat, tetapi kerja bersama. Dengan semangat menjaga pangan, merawat budaya, dan membangun sejahtera, Indramayu diyakini mampu terus melangkah maju menjadi daerah yang unggul, berdaya saing, dan membahagiakan seluruh warganya.

( # Adv )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!