Haurgeulis – Indramayu # Rencana pengalihan pengelolaan RSUD Pantura M.A. Sentot Patrol dari Pemerintah Kabupaten Indramayu ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan masyarakat.
Langkah ini dinilai sebagai upaya besar untuk memperluas akses pelayanan kesehatan berkualitas di wilayah Indramayu bagian barat.
Pertemuan Lintas Tokoh dan Masyarakat
Dukungan terhadap rencana ini tampak jelas dalam pertemuan Forum Komunikasi Masyarakat Indramayu Barat (F-KMIB) di Rumah Makan Joglo Haurgeulis, Jumat (17/10/2025).
Acara tersebut dihadiri berbagai elemen masyarakat dari sepuluh kecamatan di wilayah Indramayu Barat, perwakilan Forum Silaturahmi Masyarakat Indramayu Barat (Fosma Inbar), serta jajaran RSUD Pantura M.A. Sentot Patrol.
Ketua F-KMIB Sukamto menyampaikan bahwa peningkatan status RSUD Sentot menjadi rumah sakit tipe A akan membawa banyak manfaat bagi masyarakat.
“Kalau ini terwujud, masyarakat Indramayu Barat tidak perlu jauh-jauh berobat ke kota besar. Fasilitas dan layanan kesehatan bisa dinikmati langsung di sini,” ujarnya.
Sukamto menilai, keberadaan rumah sakit tipe A juga akan menjadi fondasi kuat bagi rencana pemekaran wilayah Indramayu Barat, karena fasilitas kesehatan adalah kebutuhan dasar yang penting.
Fosma Inbar: Sejalan Sejak Gagasan Awal
Ketua Fosma Inbar, H. Abdulrahman, SE, menegaskan bahwa pihaknya sejak awal mendukung penuh rencana alih kelola tersebut, yang digagas bersama oleh Bupati Indramayu dan Gubernur Jawa Barat.
“Fosma Inbar sudah mendukung sejak tahap gagasan. Ini langkah strategis untuk pemerataan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Pantura,” ujarnya.
Menurut H. Abdulrahman, dukungan masyarakat harus terus dijaga agar proses alih kelola berjalan lancar.
“Fosma Inbar akan terus mengawal prosesnya sampai tuntas,” tambahnya.
Paparan Direktur RSUD: Siap Jadi Rujukan Pantura
Direktur RSUD Pantura M.A. Sentot Patrol, dr. Ndaru Takaryanto, MM, menjelaskan bahwa perubahan status menjadi rumah sakit tipe A akan memperkuat peran RSUD Sentot sebagai pusat rujukan di wilayah Pantura Jawa Barat.
“Dengan dukungan Pemprov Jabar, kami siap meningkatkan pelayanan, fasilitas, dan SDM agar masyarakat bisa mendapatkan layanan terbaik tanpa harus ke Bandung,” kata dr. Ndaru.
Ia juga menyebutkan bahwa peningkatan status ini akan mempercepat pengadaan alat medis modern dan memperluas kerja sama antar rumah sakit di wilayah Jawa Barat bagian utara.
Tokoh Masyarakat Papih Daniar: Langkah Visioner untuk Indramayu Barat
Tokoh masyarakat sekaligus mantan kuwu, Raden Daniar Abdurakhman Saleh atau yang akrab disapa Papih Daniar, turut mendukung penuh langkah tersebut.
Menurutnya, alih kelola RSUD Sentot ke Pemprov Jabar bukan hanya soal administrasi, tetapi juga wujud pemerataan pembangunan yang sudah lama diharapkan masyarakat Indramayu Barat.
“Ini langkah visioner. RSUD Sentot akan jadi simbol kemajuan dan harapan baru bagi masyarakat. Kalau pelayanan kesehatan maju, ekonomi dan pendidikan juga ikut bergerak,” ungkapnya.
Papih Daniar menegaskan, masyarakat siap membantu dan mengawal bersama agar proses alih kelola berjalan sesuai harapan.
Seruan untuk DPRD dan Pemerintah Daerah
Tokoh masyarakat H. Aco Abdulah dari Kecamatan Gabuswetan juga meminta DPRD Kabupaten Indramayu untuk mendukung penuh rencana tersebut.
“Kami berharap DPRD tidak menunda-nunda. Ini kesempatan besar bagi rakyat Indramayu Barat untuk mendapatkan layanan kesehatan berkeadilan,” ujarnya.
Rencana alih kelola RSUD Pantura M.A. Sentot Patrol ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat menjadi tonggak penting dalam pemerataan layanan kesehatan.
Dengan dukungan tokoh masyarakat, organisasi daerah, dan pemerintah, Indramayu Barat kini melangkah menuju masa depan yang lebih sehat, maju, dan berdaya.

















