Jakarta, 6 Maret 2025 – Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara membuka peluang bagi tokoh asing untuk mengisi posisi di dewan penasihat. Langkah ini bertujuan memperkuat tata kelola dan strategi investasi nasional dengan melibatkan pakar berpengalaman dari berbagai bidang.
Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria, menyatakan bahwa pemilihan tokoh asing ini berdasarkan keahlian dan rekam jejak mereka dalam bidang manajemen risiko, investasi, serta sektor lain yang relevan.
“Diharapkan dengan expertise mereka, mereka bisa memberikan nasihat tentang bagaimana membangun tata kelola yang baik dalam pengelolaan investasi pemerintah,” ujar Dony di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (5/3/2025).
Seleksi Ketat, Tidak Ada Titipan dalam Pemilihan Tim Danantara
Kepala Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, Rosan Roeslani, menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto menginginkan hanya individu terbaik yang mengisi struktur Danantara.
“Bapak Presiden menyampaikan kepada kami untuk memilih orang-orang terbaik dalam tim Danantara ini. Tidak boleh ada titipan. Pilih yang terbaik, baik dari dalam negeri maupun luar negeri,” ujar Rosan usai rapat dengan Presiden di Istana Kepresidenan.
Rosan menambahkan bahwa susunan tim, termasuk dewan penasihat hingga level operasional, akan diumumkan dalam waktu dekat.
“Mungkin minggu depan kita akan umumkan nama-nama tersebut sehingga publik bisa menilai bahwa mereka yang duduk sebagai pengelola Danantara adalah sosok dengan rekam jejak bersih dan keahlian di bidangnya,” tambahnya.
Struktur Danantara: Gabungan Profesional Ternama
Presiden Prabowo resmi meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) pada 24 Februari 2025. Dalam struktur organisasi, Rosan Roeslani ditunjuk sebagai kepala Danantara, dengan Pandu Sjahrir sebagai Chief Investment Officer (CIO) dan Dony Oskaria sebagai Chief Operating Officer (COO).
Selain itu, Presiden juga menunjuk Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Ketua Dewan Pengawas Danantara dan mantan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Hadad sebagai Wakil Ketua Dewan Pengawas.
Dengan komposisi ini, Danantara diharapkan dapat menjadi pilar utama dalam mendorong investasi strategis untuk pertumbuhan ekonomi nasional.
















