Recap :
- Anggota Fraksi Nasdem DPRD Jawa Barat, Sri Wahyuni Utami, bersama Bupati Indramayu terpilih, Lucky Hakim, mengunjungi Desa Eretan Kulon dan Eretan Wetan yang terdampak banjir rob.
- Evaluasi terhadap infrastruktur pesisir akan menjadi langkah utama dalam mencegah bencana serupa di masa depan.
- Pemerintah berkomitmen untuk berkoordinasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang mitigasi bencana.
Indramayu , 03/02/2025 #Anggota Fraksi Partai Nasdem DPRD Provinsi Jawa Barat, Sri Wahyuni Utami Herman, bersama Bupati Indramayu terpilih, Lucky Hakim, mengunjungi lokasi terdampak banjir rob di Desa Eretan Kulon dan Eretan Wetan. Kunjungan ini bertujuan untuk menilai kondisi warga serta mengidentifikasi penyebab utama bencana tersebut.
Sri Wahyuni Utami Herman menyoroti kerusakan tanggul atau tembok penahan gelombang yang menjadi pemicu utama banjir rob. Menurutnya, kondisi ini harus segera dievaluasi untuk menemukan solusi yang berkelanjutan.
“Jebolnya tanggul ini adalah penyebab utama banjir rob. Oleh karena itu, kami perlu melakukan kajian mendalam untuk memahami penyebabnya. Apakah ini murni akibat abrasi, perubahan lingkungan, atau faktor lain yang turut berkontribusi,” ujar Sri Wahyuni Utami Herman, yang juga anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat yang membidangi infrastruktur.
Langkah Konkret untuk Menanggulangi Banjir Rob
Bupati Indramayu terpilih, Lucky Hakim, menegaskan komitmennya untuk segera mengambil langkah konkret dalam menangani masalah ini. Ia menyebutkan, penyelesaian masalah banjir rob memerlukan koordinasi yang baik antara pemerintah daerah, provinsi, dan pusat.
“Masalah ini sangat serius dan harus segera ditangani. Kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait agar solusi yang diambil dapat efektif untuk masyarakat yang terdampak,” kata Lucky Hakim.
Pentingnya Kesadaran dan Kerja Sama Masyarakat
Kepala Desa Eretan Wetan, H. Edi Suhedi, juga menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dalam menghadapi bencana rob yang sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari di pesisir Indramayu. Ia mengajak warga untuk terus beradaptasi, memperkuat mitigasi bencana, dan bekerja sama dengan pemerintah untuk mencari solusi berkelanjutan.
“Banjir rob bukan hal baru bagi kami. Yang penting adalah bagaimana kita bisa lebih siap, dengan meningkatkan kesadaran mitigasi bencana dan terus bekerja sama dengan pemerintah untuk mencari solusi jangka panjang,” ujarnya.
Baca Juga : Banjir Rob di Eretan: Mengapa Sinergi Pemerintah dan Warga Jadi Kunci?
Pembangunan Infrastruktur yang Diperlukan di Eretan Wetan
Kondisi di wilayah Eretan Wetan memerlukan sejumlah langkah untuk mengatasi banjir rob, di antaranya:
- Pembangunan tanggul yang kokoh untuk melindungi kawasan pesisir.
- Pengerukan muara Kali Perawan untuk mengoptimalkan aliran air.
- Evaluasi kebijakan bendungan agar tidak memperburuk dampak rob.
- Bantuan sosial yang merata untuk seluruh masyarakat terdampak.
Evaluasi dan Penguatan Infrastruktur Pesisir
Sri Wahyuni Utami Herman juga mengungkapkan pentingnya evaluasi terhadap daerah-daerah rawan bencana di pesisir Indramayu. Selain memperbaiki tanggul yang rusak, ia menyarankan kajian tentang teknologi tambahan, seperti breakwater atau sistem pengaman pantai lainnya, untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
“Kita harus mengevaluasi titik-titik rawan bencana dan mencari solusi yang tepat. Apakah cukup hanya memperbaiki tanggul, atau kita memerlukan teknologi tambahan untuk melindungi warga di Desa Eretan dan daerah pesisir lainnya,” jelasnya.
Harapan Masyarakat dan Pemerintah yang Responsif
Kunjungan ini memberikan kesempatan bagi warga untuk menyampaikan keluhan dan harapan mereka langsung kepada pemangku kebijakan. Warga berharap adanya langkah nyata dari pemerintah untuk menangani masalah banjir rob yang sering terjadi dan mengancam kehidupan mereka.
Dengan perhatian dari DPRD Jawa Barat dan pemerintah daerah yang baru, diharapkan solusi yang ditemukan dapat mengurangi risiko bencana rob di masa depan dan memberikan perlindungan lebih baik bagi masyarakat pesisir Indramayu.
Langkah-langkah ini sangat penting agar daerah pesisir yang rentan terhadap bencana dapat terus berkembang dan masyarakatnya dapat hidup lebih aman dan sejahtera, dengan tetap memperhatikan keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian lingkungan.

















