Example floating
POLITIK & BIROKRASI

Dengan Semangat ‘Salamdarma Merekah’, H. Lili Muslikh, SE., Lanjutkan Pengabdian Sebagai Ibadah untuk Desa

1156
×

Dengan Semangat ‘Salamdarma Merekah’, H. Lili Muslikh, SE., Lanjutkan Pengabdian Sebagai Ibadah untuk Desa

Sebarkan artikel ini
Example 970 x200

Anjatan-Indramayu # Fenomena menarik kembali terjadi menjelang Pemilihan Kuwu (Pilwu) Serentak 2025 di Desa Salamdarma, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu. Sosok H. Lili Muslikh, SE., kuwu petahana yang dikenal rendah hati dan visioner, kembali maju sebagai bakal calon dengan niat yang tulus: mencalonkan diri bukan demi jabatan, tetapi sebagai bentuk ibadah dan pengabdian kepada masyarakat.

Desa Salamdarma tahun ini hanya diikuti oleh dua bakal calon kuwu, dan salah satunya adalah H. Lili Muslikh, SE. Uniknya, banyak warga mengaku enggan mencalonkan diri selama H. Lili masih maju, karena menganggap kepemimpinan beliau telah membawa berkah dan kemajuan bagi desa.

“Selama Pak Lili masih siap mengabdi, kami memilih mendukung saja. Beliau bukan hanya memimpin, tapi juga melayani dengan hati,” ungkap seorang tokoh masyarakat setempat.

Niat Ibadah dan Pengabdian

Dalam berbagai kesempatan, H. Lili Muslikh, SE. selalu menegaskan bahwa langkahnya maju kembali di Pilwu 2025 bukan semata dorongan politik atau kekuasaan, melainkan niat ibadah untuk melanjutkan amanah dan kebaikan.

“Bagi saya, menjadi kuwu itu ladang ibadah. Setiap keputusan dan kerja untuk masyarakat adalah bagian dari amal yang dipertanggungjawabkan, bukan sekadar jabatan,” tutur H. Lili dengan nada penuh ketulusan ke iqronews.click.

Prinsip tersebut menjadi pedoman utama dalam kepemimpinannya. Selama dua periode  total 14 tahun mengabdi, ia membangun Desa Salamdarma dengan konsep pembangunan berkelanjutan, mengedepankan keadilan sosial, gotong royong, dan keberkahan.

Salamdarma Merekah: Membangun dengan Niat Tulus, Menuai Kepercayaan

Dalam kepemimpinannya, H. Lili Muslikh menanamkan prinsip pembangunan berkelanjutan dengan menyeimbangkan antara pembangunan fisik, sosial, dan spiritual. Ia menegaskan bahwa keinginannya maju kembali bukan karena ambisi jabatan, melainkan niat ibadah dan kelanjutan pengabdian kepada masyarakat.

“Saya mencalon bukan karena ingin berkuasa, tapi karena ingin terus berbuat untuk desa. Bagi saya, ini ibadah dan amanah yang harus dijalankan dengan hati. Saya ingin Salamdarma tetap MEREKAH — Makmur, Religius, Kuat, Aman, dan Harmonis,” ungkapnya.

Moto “Salamdarma MEREKAH” menjadi ruh dari setiap langkah pembangunan yang ia jalankan.

  • Makmur berarti membangun kesejahteraan bagi seluruh warga.

  • Religius mencerminkan kehidupan masyarakat yang berlandaskan nilai keimanan dan moral.

  • Kuat melambangkan kemandirian dan daya juang masyarakat dalam menghadapi perubahan.

  • Aman menjadi simbol terciptanya lingkungan yang tertib dan damai.

  • Harmonis menegaskan pentingnya kebersamaan dan gotong royong antarwarga.

Di bawah kepemimpinannya, Desa Salamdarma menunjukkan kemajuan nyata melalui:

  • Peningkatan infrastruktur jalan dan lingkungan,

  • Pemberdayaan ekonomi berbasis UMKM,

  • Pendidikan masyarakat dan pembinaan generasi muda,

  • serta gerakan kebersihan desa dan kepedulian sosial.

H. Lili juga menegaskan bahwa pembangunan yang ia dorong bukan sekadar program jangka pendek, melainkan upaya jangka panjang untuk menyiapkan generasi muda Salamdarma agar memiliki daya saing dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar.

Fenomena Kepercayaan Publik yang Langka

Fakta bahwa warga enggan mencalonkan diri selama H. Lili Muslikh, SE. masih maju mencerminkan tingginya tingkat kepercayaan dan penghormatan sosial.
Fenomena ini jarang terjadi di tingkat desa, dan menjadi bukti bahwa keikhlasan dan keteladanan mampu menumbuhkan loyalitas yang lahir dari hati masyarakat, bukan dari kepentingan politik.

“Pak Lili bukan sekadar pemimpin, beliau panutan. Cara beliau memimpin mengajarkan bahwa jabatan bisa jadi ibadah jika dijalankan dengan amanah,” ujar warga lainnya.

Dengan pengalaman panjang dan niat yang tulus, langkah H. Lili Muslikh, SE. menuju Pilwu 2025 adalah bentuk lanjutan dari perjalanan ibadah sosial yang telah ia jalankan selama ini. Masyarakat berharap, semangat “Salamdarma Merekah” terus menjadi ruh pemerintahan desa  membangun bukan hanya untuk hari ini, tetapi untuk keberkahan generasi mendatang.

(#Adv.)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!