Example floating
MERAH PUTIH

Kantin Sekolah Bisa Jadi Solusi: Pengelolaan MBG Lebih Aman, Transparan, dan Menyehatkan

508
×

Kantin Sekolah Bisa Jadi Solusi: Pengelolaan MBG Lebih Aman, Transparan, dan Menyehatkan

Sebarkan artikel ini
Example 970 x200

Indramayu   # Polemik seputar Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kian memanas setelah kasus keracunan massal terus bertambah di sejumlah daerah. Data mencatat, hingga September 2025 terdapat 5.626 kasus keracunan di puluhan kota dan kabupaten pada 16 provinsi. Jumlah ini melonjak drastis dari catatan Juni lalu yang masih berada di angka 1.376 kasus.

Berbagai pihak mulai mendesak pemerintah melakukan evaluasi serius. Jaringan Pemantauan Pendidikan Indonesia (JPPI) bahkan meminta agar program MBG dihentikan sementara.

“Ada dugaan kesalahan sistem di Badan Gizi Nasional (BGN) sehingga menimbulkan keracunan massal pada siswa,” ujar Koordinator Program dan Advokasi JPPI, Ari Hadianto, dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama Komisi IX DPR RI, Senin (22/9/2025).

Senada, Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Jasra Putra, juga menegaskan perlunya penghentian sementara program MBG. Ia menilai risiko keracunan sangat besar, apalagi anak-anak belum mampu mendeskripsikan kondisi kesehatannya secara jelas ketika keracunan terjadi.

Kantin Sekolah Jadi Alternatif Solusi

Pengelolaan MBG melalui kantin sekolah dinilai bisa menghadirkan transparansi, pemerataan, dan keamanan gizi. Setiap sekolah sudah memiliki kantin sehingga tidak perlu lagi repot membangun dapur baru, menyiapkan armada distribusi, atau mencari lokasi produksi makanan. Cukup dengan mengelola dan mengatur menu sesuai prosedur MBG, program ini bisa berjalan lebih efektif.

Selain itu, setiap sekolah lebih memahami kebutuhan gizi siswanya, sehingga menu bisa disesuaikan secara sehat dan higienis. Pengawasan sosial juga lebih mudah dilakukan karena makanan diproduksi dan didistribusikan langsung di lingkungan sekolah.

Lebih jauh, model kantin sekolah memberi manfaat ekonomi. UMKM sekitar sekolah bisa dilibatkan dalam penyediaan bahan pangan segar, sehingga dampak positifnya terasa langsung bagi masyarakat lokal.

Dengan pola ini, dana MBG tidak lagi rawan “bocor” di jalur distribusi panjang, melainkan tepat sasaran sesuai kebutuhan siswa.

Evaluasi Jadi Momentum Perbaikan

Desakan evaluasi dan penghentian sementara MBG menjadi momentum penting bagi pemerintah untuk menata ulang program ini. Alih-alih dihentikan total, pengalihan skema ke kantin sekolah dinilai sebagai opsi terbaik yang bisa menekan risiko keracunan sekaligus memberdayakan ekonomi lokal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!