Example floating
WARGANET

Mengubah Paradigma untuk Bangkit dari Keterpurukan Indramayu

454
×

Mengubah Paradigma untuk Bangkit dari Keterpurukan Indramayu

Sebarkan artikel ini
Example 970 x200

Indramayu, atau yang akrab disebut Dermayu, kerap mendapat predikat sebagai salah satu daerah termiskin dan tertinggal di Jawa Barat. Fakta ini tentu menyakitkan, apalagi status tersebut seolah melekat dari waktu ke waktu tanpa perubahan signifikan.

Pertanyaannya, mengapa kondisi ini terus terjadi?

Setidaknya ada dua hal yang patut kita renungkan.

Pertama, soal paradigma atau mindset.

Sebagai wong Dermayu, kita sering terjebak dalam cara berpikir instan dan sesaat. Filosofi hidup yang turun-temurun, seperti “mangan ora mangan kumpul”, “biar tekor asal kesohor”, atau “sing penting urip engko ana rezeki”, mungkin dulu terasa relevan. Namun, di era ilmu pengetahuan dan perubahan zaman yang begitu cepat, pola pikir seperti ini jelas tidak lagi realistis. Kita butuh visi jangka panjang, bukan sekadar pasrah pada nasib.

Kedua, soal tata kelola daerah.

Indramayu sebenarnya dikaruniai sumber daya alam yang sangat besar oleh Allah SWT. Sayangnya, pengelolaan yang kurang tepat membuat potensi ini belum menjadi berkah nyata bagi masyarakat. Padahal, inilah pekerjaan rumah besar bagi para pemimpin daerah, baik bupati maupun wakil bupati.

Memang, perubahan tidak mudah dan butuh waktu. Tetapi, dengan tekad kuat, konsistensi, serta keberanian mengambil langkah progresif, jalan perbaikan itu selalu terbuka. Masyarakat tidak lagi membutuhkan narasi manipulatif penuh sensasi, melainkan solusi nyata yang bisa diukur dengan bukti.

Karena itu, kita butuh kepemimpinan yang berani, bersih, dan progresif. Tidak cukup dengan pola konservatif yang hanya mengulang-ulang cara lama. Arus tuntutan perubahan semakin besar, terutama dalam hal penegakan hukum dan keadilan.

Maka tidak ada pilihan lain: hentikan monopoli pikiran, jabatan, maupun proyek. Buka ruang dialog, libatkan semua elemen masyarakat, bukan hanya lingkaran sempit yang belum tentu benar dan baik.

Hanya dengan perubahan paradigma dan tata kelola yang lebih inklusif, Dermayu bisa bangkit dari keterpurukan menuju masa depan yang lebih sejahtera.

Salam,
G.710 CM

Opini : Papih Ruyanto 

Politisi Senior dan Pemerhati Sosial Politik Masyarakat Cilik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!