Example floating
EKONOMI & BISNIS

Menjawab Isu Galian Tanah, Forum Optimalisasi Lahan Dibentuk untuk Edukasi dan Regulasi yang Jelas

1068
×

Menjawab Isu Galian Tanah, Forum Optimalisasi Lahan Dibentuk untuk Edukasi dan Regulasi yang Jelas

Sebarkan artikel ini
Example 970 x200

Indramayu # Sejumlah elemen masyarakat di Kabupaten Indramayu yang terdiri dari kelompok tani, akademisi, komunitas lingkungan, media,penggiat hukum dan pelaksana usaha sepakat membentuk Forum Pelaksana Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Hasil Cetak Sawah Baru (FOP-LCSB).

Forum ini dibentuk dengan semangat mendukung visi Indramayu REANG (Religius, Ekonomi Kerakyatan, Aman, Nyaman, dan Gotong Royong), sekaligus menjadi solusi atas maraknya kesalahpahaman publik terhadap aktivitas pengerukan tanah di lapangan.

Pembentukan forum ini berawal dari keprihatinan terhadap pemberitaan mengenai galian tanah ilegal yang ramai di berbagai media. Padahal, menurut para penggagas forum, tidak semua kegiatan pengerukan tanah di lapangan memiliki motif komersial semata. Sebagian besar justru bertujuan untuk mengoptimalkan lahan tadah hujan menjadi sawah produktif melalui program cetak sawah baru yang sejalan dengan kebijakan Kementerian Pertanian.

Forum ini diinisiasi sebagai bentuk kepedulian bersama terhadap keberlanjutan lahan hasil program cetak sawah baru, sekaligus mendukung peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pengelolaan tanah sisa hasil pematangan lahan secara legal dan transparan.

Langkah ini muncul setelah sejumlah pelaksana di lapangan mengaku telah melakukan koordinasi dengan pihak Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), Dinas Pertanian,Dinas DLH, Dinas PUPR kabupaten Indramayu dan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)  Cirebon, namun hingga kini belum mendapatkan penjelasan serta arahan teknis yang pasti.

“Beberapa pelaksana optimalisasi pemanfaatan lahan sebenarnya sudah berkoordinasi dengan pihak Bapenda dan ESDM, namun belum bisa dijelaskan dan diarahkan secara pasti. Karena itu kami sepakat membentuk forum ini agar lebih jelas, transparan, dan terarah maksud serta tujuan kegiatan kami,” ungkap salah satu pelaksana lapangan yang juga menjadi penggagas forum tersebut.

Forum ini dibentuk sebagai langkah strategis untuk menyatukan persepsi antara masyarakat, pelaksana di lapangan, dan pemerintah daerah. Tujuannya agar kegiatan pengelolaan lahan khususnya hasil cetak sawah baru dan tanah sisa olahan dapat berjalan sesuai dengan ketentuan hukum serta mendukung pembangunan kawasan industri Indramayu.

Forum ini juga berencana untuk mengajukan proposal resmi dan melakukan audiensi dengan Bupati Indramayu serta DPRD Kabupaten Indramayu. Tujuannya agar program optimalisasi lahan hasil cetak sawah baru mendapatkan dukungan kebijakan yang kuat, sesuai regulasi, dan berpihak pada kepentingan masyarakat petani.

“Kami ingin semua kegiatan di lapangan berjalan sesuai aturan. Forum ini akan segera mengajukan proposal dan melakukan audiensi dengan Bupati dan DPRD agar ada arah kebijakan yang jelas, sekaligus menghindari kesalahpahaman publik terkait aktivitas pengerukan lahan,” lanjutnya ke iqronews.click

Selain sebagai wadah komunikasi, forum ini juga diharapkan menjadi ruang dialog antara pelaksana kegiatan dan pemerintah daerah agar setiap langkah optimalisasi lahan memiliki payung hukum yang kuat, mekanisme transparan, serta hasil yang berpihak kepada masyarakat petani.

Dengan semangat Visi Indramayu REANG (Religius, Ekonomi Kerakyatan, Aman, Nyaman, dan Gotong Royong), Forum Pelaksana Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Hasil Cetak Sawah Baru menegaskan komitmennya untuk berperan aktif dalam mendukung ketahanan pangan dan pembangunan berkelanjutan di wilayah Kabupaten Indramayu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!