Example floating
PENDIDIKAN & PENGEMBANGAN SDM

MPLS SMAN 1 Anjatan 2025/2026: Sinergi Karakter, Disiplin, dan Semangat Kebangsaan

498
×

MPLS SMAN 1 Anjatan 2025/2026: Sinergi Karakter, Disiplin, dan Semangat Kebangsaan

Sebarkan artikel ini
Example 970 x200

Indramayu,19/07/2025  # Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMAN 1 Anjatan, Desa Kopyah, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu, Tahun Ajaran 2025/2026 telah selesai berlangsung meriah, tertib, dan sarat makna. Dimulai sejak Senin hingga Jumat (14–18 Juli 2025), kegiatan ini diikuti oleh 535 siswa baru yang terbagi dalam 12 rombel.

Mengusung nilai-nilai dari program Gapura Panca Waluya, MPLS ini tak sekadar ajang pengenalan lingkungan sekolah, tetapi juga bagian dari pembentukan karakter siswa yang cageur, bageur, bener, pinter, dan singer — yang berarti sehat, baik hati, saleh, cerdas, dan berinisiatif.

Sinergi OSIS, Guru, dan Aparat dalam Membentuk Karakter Siswa

Ketua OSIS sekaligus Ketua Panitia MPLS, Giovani, menjelaskan bahwa kegiatan ini dilaksanakan secara terpadu dengan melibatkan unsur TNI dan Polri, agar nilai kedisiplinan dan kebangsaan tertanam kuat sejak hari pertama siswa masuk sekolah.
“Kami ingin MPLS bukan hanya ajang formalitas, tapi pengalaman yang membekas dan membentuk semangat belajar dan cinta tanah air,” ucap Giovani.

Sementara itu, Bintang, Wakil Ketua OSIS, menambahkan bahwa tahun ini MPLS dikemas lebih kreatif dan partisipatif.
“Kita libatkan siswa baru dalam berbagai simulasi, permainan edukatif, dan diskusi kelompok. Jadi, mereka langsung aktif dan merasa menjadi bagian dari keluarga besar sekolah,” kata Bintang.

MPLS Harus Jadi Titik Awal Pembentukan Jati Diri

Guru bidang kesiswaan SMAN 1 Anjatan, Ulfah Ana Fajriyati, S.Psi, menekankan bahwa MPLS adalah fase krusial untuk mengenalkan budaya sekolah sekaligus membentuk jati diri positif bagi para siswa baru.
“Kami di bidang kesiswaan sangat menekankan bahwa MPLS ini harus meninggalkan kesan yang mendidik dan menyenangkan. Tidak boleh ada unsur perpeloncoan. Justru, siswa harus merasa diterima dan diberi ruang untuk berkembang,” tegas Bu Ulfah.

Ia juga menambahkan bahwa pendekatan psikologis yang ramah, terbuka, dan komunikatif adalah kunci agar siswa tidak merasa tertekan di awal masa sekolah.
“Kami ingin semua siswa baru merasa aman, nyaman, dan termotivasi untuk menjadi pribadi yang mandiri, percaya diri, dan punya semangat kebersamaan,” tambahnya.

Jam Masuk 06.30, Tertib Sesuai Kebijakan Gubernur

Pelaksanaan MPLS ini turut menyesuaikan kebijakan baru Gubernur Jawa Barat, KDM, yang menetapkan jam masuk sekolah pukul 06.30 WIB. Di SMAN 1 Anjatan, seluruh kegiatan sudah dimulai sejak pagi, dengan jadwal yang disiplin hingga pukul 14.30 WIB.

Kepala SMAN 1 Anjatan, Bapak Daryam, S.Pd., M.Pd., menyampaikan bahwa MPLS merupakan momentum penting untuk menanamkan nilai karakter unggul sejak awal.
“Program Gapura Panca Waluya sejalan dengan visi sekolah kami untuk melahirkan lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga matang secara moral dan sosial,” ungkapnya.

Ekskul dan Komunitas: Wadah Ekspresi dan Pengembangan Minat

Dalam MPLS ini, para siswa baru juga diperkenalkan dengan 21 ekstrakurikuler dan 10 komunitas yang tersedia. Dari yang bersifat akademik, seni, hingga kepemimpinan dan sosial, semuanya memberikan ruang bagi siswa untuk menyalurkan potensi mereka.

Sebagai sekolah dengan akreditasi A, SMAN 1 Anjatan terus mengembangkan pendekatan pendidikan yang terintegrasi antara pengetahuan, nilai, dan kepribadian. Dengan semangat kolaboratif antara guru, OSIS, aparat, dan siswa, MPLS SMAN 1 Anjatan 2025/2026 menjadi awal yang kuat menuju generasi muda yang tangguh, disiplin, berkarakter, dan siap menjawab tantangan masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!