Example floating
MERAH PUTIH

Program MBG di Sentul: Kang Jay Krhesna Dampingi Wabup Indramayu, BGN Tekankan Standar Gizi Aman

688
×

Program MBG di Sentul: Kang Jay Krhesna Dampingi Wabup Indramayu, BGN Tekankan Standar Gizi Aman

Sebarkan artikel ini
Example 970 x200

Bogor # Upaya memperkuat kualitas gizi anak-anak Indonesia terus digencarkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Lembaga ini menggelar Konsolidasi Regional Program Makanan Bergizi (MBG) untuk wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Senin (13/10/2025).

Acara ini menjadi momentum penting bagi pemerintah pusat dan daerah untuk menyatukan langkah dalam mewujudkan generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan produktif.

Indramayu Tunjukkan Komitmen: Kang Jay Krhesna Dampingi Wabup

Dari Kabupaten Indramayu, hadir Akhmad Zaenuri, SE, yang akrab disapa Kang Jay Krhesna, mendampingi Wakil Bupati Indramayu, H. Syaefudin, dalam forum yang dihadiri jajaran pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota se-wilayah DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.

Kehadiran keduanya menunjukkan komitmen kuat Indramayu dalam mendukung pelaksanaan Program Makanan Bergizi (MBG) agar berjalan sesuai standar dan tepat sasaran.

“Indramayu siap memperkuat koordinasi dengan BGN serta memperhatikan setiap aspek kualitas dan keamanan pangan. Kami ingin program MBG benar-benar memberi manfaat bagi anak-anak dan masyarakat,” ujar Kang Jay di sela kegiatan ke iqronews.click.

Baca Juga : Dari Niat Tulus hingga Visi SMART, Kang Jay Krhesna Mantap Majukan Desa Patrol

Menyiapkan Generasi Sehat dan Cerdas

Kepala BGN, Dadan Hindayana, menegaskan bahwa program MBG bukan sekadar penyediaan makanan, tetapi juga investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa.

“Program ini harus menghasilkan menu dengan gizi seimbang yang aman dikonsumsi. Anak-anak Indonesia harus tumbuh sehat dan cerdas, karena dari mereka lah masa depan negara ini dibangun,” jelas Dadan.

Ia menekankan pentingnya pengawasan dan evaluasi lapangan agar tidak terjadi penyimpangan, baik dalam produksi maupun distribusi makanan bergizi.

“BGN telah menginstruksikan agar seluruh SPPG membuka diri terhadap inspeksi dan monitoring dari pemerintah daerah. Kami juga meminta agar setiap penyedia pangan segera melengkapi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) dari dinas kesehatan masing-masing,” tambahnya.

Gizi Seimbang, Ekonomi Berdaya

Selain berdampak pada kesehatan anak, program MBG juga memberi efek positif terhadap pemberdayaan ekonomi lokal. Banyak ibu rumah tangga kini aktif menjadi bagian dari tim pengelola dapur MBG di berbagai daerah.

“Ini kabar baik. Banyak ibu-ibu yang sebelumnya tidak memiliki pekerjaan tetap, kini bisa berkontribusi dalam penyediaan makanan bergizi di wilayahnya. Program ini sekaligus membuka lapangan kerja baru,” ujar Dadan dengan optimistis.

Sinergi dan Ketahanan Pangan Daerah

BGN juga menyoroti pentingnya rantai pasok bahan makanan bergizi agar pelaksanaan MBG tidak terhambat. Dadan meminta pemerintah daerah memastikan ketersediaan bahan baku, terutama sumber protein dan sayur-mayur lokal.

Ia berharap konsolidasi ini menjadi langkah konkret memperkuat kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota.

“Program MBG bukan hanya tentang memberi makan, tapi tentang membangun masa depan generasi bangsa yang sehat dan mandiri,” tutup Dadan.

( #Adv.)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!