Example floating
ADVETORIAL

Refleksi Maulid Nabi: Meneladani Rasulullah di Era Modern

413
×

Refleksi Maulid Nabi: Meneladani Rasulullah di Era Modern

Sebarkan artikel ini
Example 970 x200

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bukan sekadar seremonial tahunan. Lebih dari itu, ia adalah momen refleksi untuk menghidupkan kembali teladan Rasulullah di tengah derasnya arus modernisasi dan tantangan zaman. Beliau hadir sebagai rahmat bagi semesta alam, dan keteladanannya tetap relevan untuk menjawab persoalan hidup saat ini.

Persaudaraan di Tengah Perbedaan

Di era globalisasi, masyarakat semakin beragam dalam pandangan, budaya, bahkan perbedaan politik. Sayangnya, perbedaan sering menjadi alasan perpecahan. Padahal, Rasulullah SAW telah mencontohkan bahwa persaudaraan dibangun di atas kasih sayang dan saling menghargai. Beliau berhasil mempersatukan kaum Muhajirin dan Anshar, serta menjalin hubungan harmonis dengan non-Muslim. Pesan ini mengingatkan kita bahwa perbedaan seharusnya menjadi rahmat, bukan sumber konflik.

Menjaga Lingkungan sebagai Amanah

Krisis lingkungan, perubahan iklim, dan kerusakan alam kini menjadi isu besar dunia. Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk mencintai dan menjaga alam sebagai amanah. Beliau melarang pemborosan air meski sedang berwudhu di sungai yang mengalir, menanam pohon dianggap sebagai sedekah, bahkan menyayangi hewan menjadi bagian dari ibadah. Teladan ini semakin relevan di tengah meningkatnya krisis ekologi yang membutuhkan kepedulian bersama.

Menegakkan Keadilan Sosial

Ketidakadilan dan kesenjangan sosial masih menjadi persoalan nyata di banyak tempat. Rasulullah SAW selalu membela hak kaum miskin, anak yatim, dan perempuan. Prinsip beliau jelas: kekuasaan bukan untuk menindas, melainkan untuk melayani. Di era modern, semangat keadilan sosial Rasulullah adalah inspirasi bagi pemimpin, masyarakat, dan generasi muda untuk memperjuangkan kesetaraan dan kemaslahatan bersama.

Lentera Kehidupan Zaman

Allah SWT berfirman: “Dan tiadalah Kami mengutus engkau (Muhammad), melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam.” (QS. Al-Anbiya: 107). Ayat ini menegaskan bahwa rahmat Nabi Muhammad SAW mencakup seluruh aspek kehidupan – dari sosial, lingkungan, hingga kemanusiaan.

Refleksi Maulid Nabi mengingatkan kita bahwa meneladani Rasulullah bukan hanya mengenang, melainkan menghadirkan ajarannya dalam keseharian: memperkuat persaudaraan, menjaga lingkungan, dan menegakkan keadilan sosial. Inilah cara terbaik untuk menjadikan Maulid sebagai momentum perubahan nyata.

Salam Pena 

# 62 citizen journalism 

Redaksi Iqronews.click

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!