Indramayu, 31/7/2025 # Wacana pengambilalihan pengelolaan RSUD MA Sentot Patrol oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat disambut antusias oleh masyarakat Indramayu Barat. Ketua Forum Silaturahmi Masyarakat Indramayu Barat (Fosma Inbar), H. Abdulrahman, S.E., menilai langkah tersebut membawa berbagai keuntungan strategis, tidak hanya dalam aspek pelayanan kesehatan, tetapi juga sebagai pemicu percepatan pembangunan di kawasan barat Indramayu.
“Jika RSUD MA Sentot dikelola provinsi, maka peningkatan layanan medis akan lebih cepat, anggaran lebih besar, fasilitas lebih lengkap, dan standar pelayanan akan naik sesuai standar regional. Ini bukan sekadar perubahan administrasi, ini peluang emas bagi masyarakat kami,” ujar Abdulrahman, Rabu (30/7/2025).
Ia menjelaskan bahwa saat ini masyarakat dari kecamatan-kecamatan seperti Patrol,Anjatan, Bongas, Sukra, Haurgeulis,Gantar,Terisi,Cikedung,Kroya hingga Kandanghaur masih harus menempuh jarak jauh ke rumah sakit besar di luar Indramayu untuk mendapatkan layanan spesialis. Dengan status baru sebagai rumah sakit rujukan provinsi, RSUD MA Sentot diharapkan bisa menghadirkan layanan unggulan tanpa warga harus keluar daerah.
“Warga tidak perlu lagi dirujuk ke Cirebon atau Bandung. Ini menghemat waktu, biaya, bahkan bisa menyelamatkan nyawa karena penanganan lebih cepat. Ini nilai strategis yang sangat besar,” jelasnya.
Selain aspek kesehatan, Abdulrahman menyebut pengalihan ini juga akan memberi dampak domino positif bagi perekonomian lokal. Meningkatnya arus kunjungan, terbukanya lapangan kerja tenaga kesehatan dan penunjang, serta tumbuhnya aktivitas UMKM di sekitar rumah sakit akan menjadi katalisator baru pembangunan wilayah.
“Jangan anggap ini hanya urusan rumah sakit. Ini akan membuka peluang kerja baru, mendorong pertumbuhan ekonomi sekitar, dan menciptakan ekosistem pelayanan publik yang lebih hidup di wilayah barat,” katanya.
Ia juga mengapresiasi Bupati Indramayu, Lucky Hakim, yang telah mengambil langkah progresif dengan menyerahkan pengelolaan RSUD MA Sentot ke tingkat provinsi. Menurutnya, ini menunjukkan keberanian seorang pemimpin yang berpikir visioner dan menempatkan kepentingan rakyat di atas kepentingan birokrasi.
“Kami bangga kepada Pak Lucky Hakim. Ini bentuk kepemimpinan yang tidak defensif, tetapi kolaboratif. Dengan bersinergi bersama provinsi, kualitas pelayanan bisa ditingkatkan jauh lebih cepat,” ujarnya.
Abdulrahman menegaskan, masyarakat Indramayu Barat akan mendukung penuh proses ini dan siap mengawal agar pengembangan RSUD MA Sentot benar-benar berdampak nyata. Ia juga mendorong agar rumah sakit ini dilengkapi dengan layanan spesialis unggulan seperti jantung, ginjal, dan ibu-anak.
“Bukan hanya sekadar bangunan besar. Kami ingin rumah sakit ini menjadi simbol kemajuan wilayah barat dan menjadi kebanggaan seluruh masyarakat Indramayu,” tegasnya.
Di akhir pernyataannya, ia menyampaikan harapan besar agar momentum ini benar-benar dimanfaatkan oleh semua pihak.
“Dengan dukungan provinsi, komitmen kabupaten, dan partisipasi masyarakat, Indramayu Barat bisa sejajar dengan wilayah lain. RSUD MA Sentot harus menjadi titik tolak kemajuan yang selama ini kami rindukan,” pungkasnya.

















