Example floating
PENDIDIKAN & PENGEMBANGAN SDM

MPLS SMPN 1 Anjatan: Bangun Disiplin, Gali Potensi, dan Tumbuhkan Akhlak Sejak Hari Pertama

624
×

MPLS SMPN 1 Anjatan: Bangun Disiplin, Gali Potensi, dan Tumbuhkan Akhlak Sejak Hari Pertama

Sebarkan artikel ini
Example 970 x200

Indramayu,19/07/2025  # Sebanyak 288 siswa baru SMP Negeri 1 Anjatan (NESAN) resmi selesai menjalani Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2025–2026, yang berlangsung selama lima hari, Senin–Jumat (14–18 Juli 2025). Dari total 464 pendaftar, siswa yang diterima terdiri dari 163 siswi dan 125 siswa.

Kegiatan MPLS bukan sekadar rutinitas tahunan. Bagi NESAN, ini adalah momentum awal pembentukan karakter: membiasakan peserta didik untuk hidup tertib, santun, dan memiliki pondasi keimanan yang kuat.

Menanamkan Disiplin Berlandaskan Iman dan Takwa

Menurut Kepala SMPN 1 Anjatan, Fitra Susanto, S.T., disiplin bukan hanya soal hadir tepat waktu atau mengikuti aturan teknis, tapi bagian dari pembentukan moral dan akhlak yang bersumber dari iman dan takwa.

“Kami ingin membentuk siswa yang tidak hanya cerdas secara akademik, tapi juga kuat secara spiritual dan moral. Disiplin itu bukan paksaan, tapi kebiasaan yang tumbuh dari kesadaran beragama dan tanggung jawab pribadi,” ujarnya.

Ia menambahkan, sejak hari pertama siswa diajak untuk melihat bahwa aturan sekolah tidak dibuat untuk membatasi, melainkan untuk melatih kesungguhan dalam berperilaku, berbicara, dan bersikap—baik di dalam maupun luar sekolah.

“Kami tanamkan sejak awal: berpakaian rapi adalah bentuk penghormatan, hadir tepat waktu adalah tanda tanggung jawab, dan berkata sopan adalah bagian dari adab yang diajarkan agama,” lanjutnya.

Budaya Sekolah: 5S dan Wiyata Mandala

Sekolah secara konsisten menanamkan budaya 5S: Senyum, Sapa, Sopan, Salam, dan Santun kepada seluruh siswa. Sikap ini diterapkan dalam semua aktivitas harian di sekolah dan menjadi indikator utama dalam pembentukan karakter.

“Karakter yang baik tumbuh dari pembiasaan. Bila hari-hari mereka diisi dengan senyum, sopan santun, ibadah tepat waktu, dan rasa hormat kepada guru serta teman, itu akan melekat hingga dewasa,” terang Fitra.

Lingkungan sekolah yang asri, bersih, hijau, dan nyaman juga menjadi bagian penting dari proses belajar dan pembentukan kepribadian, sesuai semangat Wiyata Mandala.

Dalam MPLS, siswa dikenalkan berbagai aturan pokok yang mencerminkan nilai pendidikan karakter:

  • Dilarang membawa kendaraan bermotor ke sekolah.
  • HP tidak diperkenankan, kecuali untuk keperluan belajar yang disetujui wali kelas.
  • Jam masuk 06.30 WIB dan pulang 14.30 WIB, lima hari dalam seminggu.
  • Kehadiran dipantau secara ketat. Siswa yang 3 kali absen tanpa keterangan akan ditindaklanjuti guru BK dan wali kelas.

“Aturan bukan jeruji, melainkan pagar agar anak-anak tidak tersesat. Kita bimbing mereka supaya kelak menjadi pribadi yang mandiri, disiplin, dan takut berbuat salah bukan karena takut dimarahi, tapi karena sadar tanggung jawabnya kepada Tuhan dan orang tua,” tutur Fitra dengan penuh keyakinan.

Sebagai bagian dari pendekatan edukatif yang menyeluruh, MPLS NESAN turut melibatkan nara sumber eksternal:

  • Dari Polsek Anjatan, siswa diberi penyuluhan tentang bahaya narkoba, game online berlebihan, serta pentingnya menjaga etika di media sosial.
  • Dari Puskesmas, siswa mendapat materi kesehatan remaja, seperti pentingnya kebersihan diri, pola makan sehat, dan kesehatan mental.
  • Tak kalah penting, hadir pula perwakilan orang tua siswa yang menyampaikan pesan moral agar anak-anak menjaga nama baik keluarga dan sekolah, serta menghargai proses pendidikan.

“Kolaborasi ini penting agar siswa sejak dini melihat bahwa pendidikan bukan hanya urusan guru, tapi semua pihak peduli: polisi, tenaga kesehatan, bahkan orang tua,” ungkap Janurin, S.Pd, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan.

Ekskul dan Media Sosial: Sarana Aktualisasi Diri

MPLS juga mengenalkan siswa pada berbagai ekstrakurikuler, sebagai media untuk menggali potensi, minat, dan bakat. Ada lebih dari 7 ekskul aktif yang dapat diikuti, termasuk ekskul wajib.

Nabila, Ketua OSIS, mengatakan bahwa siswa baru masih banyak membawa kebiasaan lama dari SD, dan perlu bimbingan untuk beradaptasi dengan lingkungan belajar yang lebih mandiri.

“Semoga adik-adik bukan hanya jadi siswa secara status, tapi benar-benar jadi pelajar yang aktif, percaya diri, dan berprestasi,” ujar Nabila.

Sementara itu, Novia dari tim media sosial menambahkan bahwa NESAN aktif mempublikasikan semua kegiatan di medsos sekolah.

“Selain jadi dokumentasi kegiatan, medsos juga jadi ruang komunikasi dan interaksi siswa dengan guru dan pihak sekolah,” jelasnya.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Janurin, S.Pd, menegaskan bahwa semua kegiatan MPLS dan pembinaan karakter dilakukan dengan pendekatan tegas namun ramah anak.

“Kami ingin menanamkan disiplin tanpa kekerasan. Siswa perlu tahu bahwa aturan dan teguran adalah bentuk kepedulian, bukan sekadar hukuman,” ujar Janurin.

Dengan visi mewujudkan peserta didik unggul dalam prestasi, berbudaya, berdasarkan iman dan takwa, dengan tagline Setia,Jujur,Berani, Berprestasi, Bisa.  SMPN 1 Anjatan memulai tahun ajaran baru ini dengan langkah pasti: menanamkan kedisiplinan dan karakter positif sejak hari pertama.

“Inilah komitmen kami. Karena pendidikan sejati adalah yang membentuk akhlak, bukan hanya mengisi kepala dengan teori,” tutup Fitra dengan penuh harap.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!